Presiden Amerika Serikat Joe Biden memastikan warga Palestinatidak akan terusir dari tanah mereka yang kini tersisa di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Biden mengatakan AS menentang segala upaya merelokasi warga Palestina secara paksa dari Jalur Gaza dan Tepi Barat, tindakan yang dilakukan Israel selama agresinya berlangsung dalam sebulan terakhir.

Lihat Juga : Gencatan di Gaza, Netanyahu Perintahkan Mossad Habisi Pemimpin Hamas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ia (Biden) juga menegaskan bahwa Gaza tidak boleh menjadi tempat perlindungan bagi Hamas karena bisa mengancam Israel dan Palestina, serta membahayakan jalan menuju perdamaian."

Dalam percakapannya dengan Al Sisi, Biden juga menegaskan komitmen AS terhadap pembentukan negara Palestina.

Lihat Juga : ANALISISIsrael-Hamas Gencatan Senjata, Apakah Perang di Gaza Bisa Berakhir?

Selama ini, Biden mengaku mendukung solusi dua negara, di mana Palestina dan Israel masing-masing berdiri menjadi negara berdaulat yang hidup berdampingan.

Ia juga mengapresiasi peran penting Mesir selama ini dalam membantu menangani konflik Palestina dan Israel.

Biden dan Al Sisi juga sepakat memantau penerapan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang disepakati pada Rabu, sebulan lebih setelah perang pecah di Jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari 14 ribu warga sipil.

Kedua pemimpin juga membahas penerapan jeda kemanusiaan lebih lanjut di Gaza, termasuk peluang gencatan senjata permanen di wilayah itu.

Selain Al Sisi, Biden juga menelepon Emir Qatar. Qatar, Mesir, dan AS memang turut serta membantu perundingan gencatan senjata antara Israel-Hamas.

Di awal-awal agresinya, Israel sempat memerintahkan warga Palestina untuk angkat kaki dari utara dan tengah Gaza jika tak ingin terkena gempuran militer mereka. 

Israel bahkan mengancam akan mengepung dan membombardir wilayah utara Gaza yang memang menjadi target utama gempuran selama agresi berlangsung. Tak hanya permukiman warga sipil, militer Israel bahkan menggempur sekolah, kamp pengungsi, hingga rumah sakit tanpa ampun yang diyakini mereka menyembunyikan milisi Hamas dan infrastrukturnya.

Namun, sejauh ini, Israel tak pernah benar-benar bisa membuktikan jika rumah sakit hingga sekolah yang digempurnya itu menyimpan infrastruktur Hamas. Belum ada pula lembaga internasional independen yang bisa membuktikan klaim Israel itu.

Sejauh ini, Hamas telah menantang Israel dan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) datang dan melihat sendiri situasi di Gaza.