bgibola 1 live

washlet adalah - Mengecek Klaim Megawati soal Lunasi Utang IMF, Benarkah?

2024-10-08 06:13:52

washlet adalah,jari sakti 123,washlet adalahJakarta, CNN Indonesia--

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputrimengklaim dirinya berhasil melunasi utangIndonesia ke Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF) ketika menjabat presiden pada 2003 silam.

"Ini saya nih pernah mengalami toh, tahun '97 krisis, tapi karena saya enggak punya mau, enggak punya apa, saya hanya mau rakyatku jangan menderita, semuanya selesai. IMF-nya utang dari zaman Pak Harto (Presiden ke-2 Soeharto) saya selesaikan loh," ujar dia dalam sambutan pada Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah 2024, Senin (26/8).

"Kalau enggak percaya, tanya ke CNBC. Saya dapat award, saya sendiri bingung. Loh, kok dapat award, kenapa? 'Ya, karena kalau dalam ekonomi begitu ibu bisa menyelesaikan IMF'. Wah, saya pikir iya benar juga, ya," kata Megawati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1998 merupakan periode sulit dalam sejarah ekonomi negara.

Krisis tersebut ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah secara signifikan, yang pada akhirnya berdampak pada berbagai sektor perekonomian.

Dari anjloknya nilai tukar rupiah pada 1997-1998, dipicu dari membengkaknya angka utang luar negeri oleh swasta. Untuk mengatasi krisis keuangan 1998, pemerintah Indonesia meminjam ke IMF.

IMF kemudian menyetujui pinjaman untuk Indonesia sebesar 17,36 miliar Special Drawing Rights (SDR) setara US$23,53 miliar atau sekitar Rp130 triliun. Namun, yang dicairkan hanya sebesar 11,1 miliar SDR atau sekitar US$14,99 miliar atau Rp93,5 triliun.

Lihat Juga :
BEI Dikabarkan Pecat 5 Karyawan Karena Diduga Terima Gratifikasi

Pada 5 November 1997, IMF menyetujui pinjaman dalam bentuk stand by arrangements (SBA) senilai 8,34 miliar SDR, tapi yang dicairkan hanya 3,67 miliar SDR.

Indonesia menerima pinjaman pertama kali pada 10 November 1997 senilai 2,2 miliar SDR atau sekitar US$3 miliar. Sedangkan pencairan terakhir pada 2003 sebesar 1,38 miliar SDR yang berlangsung dalam empat tahap masing-masing sebesar 344,06 juta SDR.

Kemudian pada 25 Agustus 1998, Lembaga Moneter Internasional menyetujui pinjaman dalam bentukextended fund facility(EFF) senilai 5,38 miliar SDR namun yang dicairkan hanya 3,8 miliar SDR.

Lalu, pada 4 Februari 2000 kembali disetujui sebesar 3,64 miliar SDR dan semua dicairkan. Pinjaman IMF tersebut tidak dicairkan secara langsung tetapi secara bertahap mulai 1997 hingga 2003, saat Megawati menjabat.

Usai mengakhiri kerja sama dengan IMF kala itu, Megawati menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2003 tentang Paket Kebijakan Ekonomi Menjelang dan Sesudah Berakhirnya Program Kerjasama dengan IMF guna menjaga stabilitas ekonomi makro.

Hingga 2003 atau saat Megawati memulai operasi untuk lepas dari jeratan IMF, utang Indonesia masih terus naik turun. Namun, semua utang tersebut sudah lunas pada Oktober 2006 di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pemerintah melakukan pembayaran pokok utang senilai US$11,1 miliar sepanjang 2001-2006. Adapun pembayaran terakhir dilakukan pada 12 Oktober 2006 senilai 2,15 miliar SDR. Setelah pembayaran tersebut, maka utang Indonesia ke IMF lunas.

Sedangkan untuk pembayaran beban dan bunga pinjaman berlangsung sejak 1998-2006 senilai 2,1 miliar SDR dengan pembayaran terakhir dilakukan pada September 2006. Jadi, total pembayaran utang Indonesia ke IMF, baik pokok dan bunga mencapai 13,21 miliar SDR.

[Gambas:Video CNN]



(del/sfr)