bgibola 1 live

qqgaming88 - Menanti Nasib Rupiah Jelang Pengumuman Suku Bunga AS!

2024-10-08 05:28:39

qqgaming88,goaloo2.com,qqgaming88

Jakarta, CNBC Indonesia -Pergerakan rupiah akan sangat bergantung pada keputusan suku bunga bank sentral AS, The Fed yang akan segera mengumumkan kurang dari 48 jam.

Sementara itu, rupiah terpantau melemah sepanjang pekan lalu. Ini merupakan kinerja mingguan negatif pertama setelah enam pekan sebelumnya selalu menguat.

Melansir dari Refinitiv, mata uang Garuda ditutup pada level Rp15.395/US$, melemah 0,23% sepanjang pekan lalu.

Harapan para pelaku pasar akan berakhirnya tren suku bunga tinggi yang dimulai pada bulan ini sangat besar. Hal ini yang mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang turut menguat.

Pada Rabu malam waktu Indonesia, Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS mencatat indeks harga konsumen (IHK) pada Agustus tercatat mengalami inflasi 2,5%. Inflasi ini menjadi yang paling lambat sejak Februari 2024 dan lebih baik dari ekspektasi yang memperkirakan tumbuh 2,6% yoy dari inflasi 2,9% pada Juli 2024.

IHK inti AS tidak terduga secara bulanan naik 0,3% dibandingkan ekspektasi sebesar 0,2%, sama seperti bulan sebelumnya. Meski demikian, dalam basis tahunan, inflasi inti masih mempertahankan 3,2% sesuai proyeksi pasar.

Sementara itu Kamis malam waktu Indonesia, indeks harga produsen (IHP) AS pada Agustus lalu naik 0,2%, dibandingkan dengan estimasi pertumbuhan 0,1%. Angka inti, yang tidak memperhitungkan harga pangan dan energi yang fluktuatif, naik 0,3%, lebih tinggi dari perkiraan 0,2%.

Baca:
Era Suku Bunga Tinggi Segera Usai, IHSG - Rupiah Siap Happy Weekend!

Secara terpisah, klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara mencapai 230.000 untuk minggu yang berakhir pada 7 September, sejalan dengan perkiraan pasar.

Kombinasi pasar tenaga kerja yang cukup stabil dan tren inflasi yang melandai semakin memperkecil kemungkinan Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bp).

Pada Kamis (19/9/2024) dini hari waktu Indonesia, bank sentral AS (The Fed) akan merilis hasil Federal Open Meeting Committee (FOMC) termasuk suku bunga acuan The Fed dan Summary Economic Projections (SEP) yang berisi dot plot matrix.

Sebagai catatan, survei CME FedWatch Tool hingga saat ini pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed akan 100% memangkas suku bunga acuannya antara 25 basis poin (bps) atau 50 bps.

Baca:
Dunia dan RI Bersiap Hadapi 48 Jam Penuh Gejolak

Bank Indonesia (BI) juga menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) lebih dulu, tepatnya pada Selasa dan Rabu pekan ini. Hal yang ditunggu pelaku pasar yakni perihal suku bunga BI yang akan disampaikan Gubernur BI, Perry Warjiyo pada Rabu (18/9/2024).

Masih dari dalam negeri, pada hari ini pasar keuangan juga akan dipengaruhi oleh rilis neraca dagang.

Neraca perdagangan diproyeksi masih berada di zona surplus periode Agustus 2024. Surplus kali ini diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya di tengah harga komoditas crude palm oil (CPO) yang meningkat.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari sembilan lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Agustus 2024 akan mencapai US$1,82 miliar.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, pergerakan rupiah dalam melawan dolar AS masih terpantau sideways dari rentang support Rp15.360/US$ sampai resistance di Rp15.445/USR.

Support sebagai potensi area penguatan lanjutan didapatkan dari garis horizontal yang ditarik dari low candle intraday 6 September 2024, sementara untuk resistance sebagai area untuk antisipasi jika ada pembalikan arah melemah diambil dari garis lurus low candle intraday 11 September 2024.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

 

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn) Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Dolar AS ke Bawah Rp15.000 di Akhir Tahun? Ini Syaratnya

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Rupiah Anjlok buat Money Changer Antre, Segini Harga Jualnya