bgibola 1 live

erek2 67 - ini 6 Pemilik Maskapai Penerbangan yang Beroperasi di RI

2024-10-08 05:42:50

erek2 67,erek erek36,erek2 67

Jakarta, CNBC Indonesia- Belakangan ini, banyak kabar terbaru yang berhubungan dengan industri maskapai penerbangan RI.

Seperti maskapai baru BBN Airlines Indonesia resmi mengudara, pilot Susi Air dibebaskan dari sandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, dilantiknya pemilik Lion Air, Rusdi Kirana menjadi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), hingga bos Sriwijaya Air Hendry Lie menjadi tersangka kasus korupsi PT Timah Tbk. (TINS).

Di Indonesia sendiri, terdapat kurang lebih 14 maskapai penerbangan. Di belakang semua maskapai tersebut, ada sejumlah nama pemiliknya.

Berikut pemilik maskapai penerbangan yang beroperasi di RI

Rusdi dan Kusnan Kirana

Bos Lion Air Rusdi Kirana telah resmi dilantik menjadi Wakil Ketua MPR IV dari fraksi partai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebelum terjun ke dunia politik Rusdi sukses membangun Lion Air bersama saudaranya, Kusnan Kirana.

Rusdi mulanya ingin membuat maskapai penerbangan yang murah agar bisa dinikmati semua orang, karena sebelum tahun 2000, tidak semua orang bisa bepergian lewat jalur udara. Keinginan itu muncul saat dirinya kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Pancsila dan menjalani bisnis sampingan sebagai calo tiket di Bandara Soekarno-Hatta.

Lewat bisnis itulah dia akhirnya paham seluk beluk penerbangan dan memiliki modal untuk melebarkan sayap bisnis. Hingga akhirnya, di tahun 1990-an, Rusdi dan Kusnan, mendirikan biro perjalanan bernama "Lion Tour". Penamaan "Lion" disebabkan karena keduanya berzodiak Leo.

Mengutip majalah Warta Ekonomi (2006), bisnis ini dijalaninya selama 13 tahun sebelum akhirnya makin berkembang di tahun 1999. Pada tahun tersebut dan seiring diperbolehkannya pendirian maskapai swasta baru di Indonesia, duo Kirana mendirikan "Lion Air".

Dalam paparan majalah Gatra (13/11/2004), bermodalkan dua pesawat sewaan izin maskapai akhirnya keluar pada 1999. Namun, mengutip situs resmi Lion Air, maskapai baru bisa beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000.

Lion Air Group kini menaungi Lion Air, Batik Air, Wings Air, Malindo Air, Thai Lion Air, dan Super Air Jet.

Chandra Lie dan Hendry Lie

Mengacu situs resmi perusahaan dan sejumlah literatur lainnya, Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie dari nol bersama dengan saudaranya Hendry Lie. Chandra Lie adalah pengusaha asli Indonesia kelahiran Pangkal Pinang.

Kedua saudara ini menggandeng Johannes Bundjamin dan Andy Halim. Maskapai ini berdiri pada 28 April 2003 dan mendapatkan izin terbang pertamanya pada 28 Oktober 2003.

"Sriwijaya Air memulai bisnis dengan satu Boeing 737-200. Beberapa ahli yang membantu merintis pendirian Sriwijaya Air adalah Supardi, Kapten Kusnadi, Kapten Adil W, Kapten Harwick L, Gabriella, Suwarsono dan Joko Widodo," tulis manajemen Sriwijaya dalam situs resmi, dikutip CNBC Indonesia.

Baca:
Sosok Ini Jadi Orang Terkaya RI, Berkat Libatkan Tuhan Saat Bisnis

Setelah membesarkan Sriwijaya Air, Chandra juga mengembangkan NAM Air setelah 10 tahun Sriwijaya Air mengudara. Maskapai ini melayani penerbangan untuk wilayah terbang yang lebih kecil sebagai pengumpan (feeder).

Manajemen Sriwijaya, dalam situs resmi, menegaskan saat ini, Sriwijaya Air Group memiliki 48 pesawat Boeing dengan total 53 rute, termasuk rute regional Medan-Penang dan rute internasional lainnya.

China Aircraft Leasing Group Holdings Limited

TransNusa merupakan salah satu maskapai penerbangan terkemuka di Indonesia yang beroperasi sejak 2005. Hingga saat ini, maskapai ini terus melebarkan sayapnya dengan mengembangkan rute penerbangan baik domestik maupun internasional di kawasan ASEAN.

Saat ini, TransNusa airlines dimiliki oleh PT TransNusa Aviation Mandiri yang juga termasuk anak perusahaan atau bagian dari Link Asia. TransNusa memiliki fokus segmentasi medium service.

Penerbanganya menggunakan TransNusa beroperasi menggunakan tipe pesawat ATR. Pesawat TransNusa bermarkas di Bandara Eltari di Kupang.

Pada Februari 2023, maskapai ini membeli pesawat udara buatan perusahaan China, Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd (COMAC). Itu merupakan bagian strategi TransNusa dalam upaya pemulihan industri penerbangan dan pariwisata pasca pandemi Covid-19.

Saat ini, TransNusa melayani rute domestik maupun internasional.

China Aircraft Leasing Group Holdings Limited (CALC), anak perusahaan dari China Everbright Group memegang kendali maskapai dengan 49% kepemilikan saham.

Avia Solutions Group

Maskapai penerbangan di Indonesia telah kedatangan pemain baru yakni BBN Airlines Indonesia semula hadir dengan nama BlueBird Nordic (BBN) Indonesia.

Meski namanya mirip, BBN Airlines tidak memiliki afiliasi apapun dengan raksasa taksi RI Blue Bird Group (BIRD). BBN Airlines sendiri merupakan anak perusahaan Avia Solutions Group dan resmi melayani penerbangan sejak 27 September 2024.

Melansir laman resminya, BBN Airlines didirikan di Jakarta pada Agustus 2022. Avia Solutions Group sendiri merupakan penyedia layanan Aircraft, Crew, Maintenance, and Insurance (ACMI). Grup tersebut berkantor pusat di Dublin, Irlandia.

Di seluruh dunia, Avia Solutions Group tersebut memiliki armada 199 pesawat di seluruh dunia. Di samping ACMI, Avia Solutions Group juga menyediakan berbagai layanan penerbangan, termasuk maintenance, repair and overhaul (MRO), pelatihan pilot dan kru, ground handling, dan berbagai layanan lainnya.

Susi Pudjiastuti

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merupakan pemilik dari PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air). Susi Air sendiri adalah perusahaan maskapai yang berdiri sejak tahun 2004 di Medan, Sumatera Utara.

Mengutip situs resmi perusahaan, Susi Air pertama kali memulai operasi penerbangan sebagai pesawat bantuan pada 27 Desember 2004 di saat gempa bumi dan tsunami menerjang kota Medan. Hingga 2006 barulah Susi Air mulai mengembangkan jadwal penerbangan rute domestik yang berbasis di Medan. Di saat itu juga perusahaan berkembang dengan pesat.

Susi Air saat ini sudah mempunyai total 49 unit pesawat ada 2 di antaranya berupa helikopter, terdiri dari 32 model pesawat Cessna Grand Caravan C208B, 9 Pilatus PC-6 Turbo Porter, 3 Piaggio P180 Avanti II, 1 Air Tractor AT802 "Fuel Hauler",1 Piper Archer PA-28 and 1 LET 410. Helikopter berupa 1 Agusta Westland Grand A109S and 1 Agusta Westland Koala A119Ke yang memulai operasinya pada tahun 2009.

Susi Air mempunyai 150-225 penerbangan setiap harinya dengan 196 rute domestik, 164 tujuan domestik, dan 32 rute komersial. Beroperasi sejak 2006, kini Susi Air sudah mengoperasikan penerbangannya yang berbasis di 20 daerah terdiri dari Medan, Banda Aceh, Padang, Dabo, Bengkulu, Jakarta, Pangandaran, Palangkaraya, Samarinda, Tarakan, Malinau, Kupang, Masamba, Manokwari, Biak, Nabire, Timika, Jayapura, Wamena, and Merauke.

Perusahaan juga saat ini telah mempunyai total 865 total karyawan berupa 140 pilot, 75 teknisi dan 650 staf darat.

BUMN

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan pemilik dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA). Garuda Indonesia group mengoperasikan 202 armada pesawat sebagai jumlah keseluruhan dengan rata-rata usia armada dibawah lima tahun.

Adapun Garuda Indonesia sebagai mainbrand saat ini mengoperasikan sebanyak 144 pesawat. Sebanyak 58 armada sisanya, dioperasikan oleh anak usaha GIAA, PT Citilink Indonesia (Citilink).

Garuda Indonesia juga merupakan anggota aliansi SkyTeam, yang terhubung dengan sistem 19 maskapai anggota lainnya yang dapat melayani penumpang untuk terbang ke lebih dari 1052 destinasi di 177 negara.

Selain GIAA, BUMN juga memiliki maskapai penerbangan lainnya, Pelita Air Service (PAS), yang merupakan anak usaha dari PT Pertamina (Persero).


(mkh/mkh) Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang & Stimulus China, Rupiah Anjlok ke Rp15.600/USD

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">