bgibola 1 live

bang jeff chip - Siapa Osama bin Laden yang Pernah Tulis Surat ke AS Bela Palestina?

2024-10-07 23:53:53

bang jeff chip,dasi 4d,bang jeff chipJakarta, CNN Indonesia--

Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden kembali menjadi perhatian usai surat lamanya viral di media sosial, di tengah agresi Israel yang kian brutal di Jalur Gaza, Palestina.

Surat bin Laden itu berjudul "Surat untuk Amerika", yang ditulis 21 tahun lalu alias setahun setelah insiden 9/11, insiden serangan pesawat yang menabrak gedung World Trade Center (WTC) di New York dan menewaskan ribuan orang.

Lihat Juga :
Viral Surat Lama Osama bin Laden, Sebut Kejahatan Israel di Palestina

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gagasan bahwa orang-orang Yahudi memiliki hak historis atas Palestina seperti yang dijanjikan dalam Taurat adalah salah satu rekayasa yang paling keliru," demikian salah satu kutipan dalam surat Bin Laden, dikutip Times of Israel.

Siapa Osama bin Laden?

Osama bin Laden merupakan pemimpin sekaligus pendiri kelompok Al Qaeda, organisasi yang dicap sebagai kelompok teroris. Bin Laden merupakan sosok yang masuk dalam daftar 10 buron paling dicari FBI sejak 1999.

Lihat Juga :
Isi Surat Lama Osama bin Laden ke AS soal Bela Palestina

Mengutip CNN, AS gencar memburu Osama bin Laden sejak peristiwa 11 September 2001 kala pesawat menabrak gedung WTC di New York. Osama diyakini kuat menjadi dalang atas serangan tersebut.

Badan intelijen dan penegak hukum AS sejak lama sebetulnya sudah mengeker bin Laden atas sejumlah serangan dan upaya serangan di AS sejak awal 1990-an. Ini termasuk plot pemboman yang menargetkan bandara di Los Angeles, serangan terhadap USS Cole pada 2000 ketika kapal itu berada di pelabuhan Aden, Yaman, serta pemboman di kedutaan AS di Tanzania dan Kenya pada 1998.

[Gambas:Video CNN]

Meski jarang secara eksplisit mengakui perannya, bin Laden pernah secara terbuka merayakan serangan semacam itu.

Dalam sebuah video yang dirilis 7 Oktober 2001, ia mengatakan bahwa "bangunan terbesar AS telah hancur. Terima kasih Tuhan. Ada Amerika, penuh ketakutan dari utara ke selatan, dari barat ke timur. Terima kasih Tuhan untuk itu."

Banner artikel Ceasefirenow

Bersambung ke halaman berikutnya...

Lahir dari keluarga pebisnis

Bin Laden merupakan pria kelahiran 1957 di Arab Saudi dari sebuah keluarga pebisnis. Dia anak ke-17 dari sekitar 52 bersaudara.

Bin Laden sekolah di universitas Saudi dan mengambil bagian dalam bisnis keluarga, bin Laden Group. Ia mewarisi banyak harta kekayaan ketika ayahnya meninggal pada 1968.

Pada 1979, bin Laden pergi ke Afghanistan untuk bertempur dengan Uni Soviet bersama kelompok perlawanan Afghanistan.

Dia menggunakan koneksi keluarganya dan kekayaan untuk memasok kelompok Afghanistan itu dan menyediakan logistik bagi mereka serta sumber daya lainnya.

Lihat Juga :
Pemimpin Hamas Haniyeh Ungkap 'Harga' Bebaskan Sandera Israel

Perang yang berakhir dengan penarikan Uni Soviet dari Afghanistan pada 1989 ini memiliki efek mendalam pada bin Laden.

"Dalam jihad ini, manfaat terbesar adalah mitos negara adidaya dihancurkan, tidak hanya dalam pikiran saya, tetapi dalam pikiran semua Muslim," ucapnya setelah penarikan Soviet.

Saat perang itu masih dan hampir berakhir, bin Laden membentuk Al Qaeda atau "Pangkalan" dalam bahasa Arab, organisasi yang menyalurkan milisi dan dana untuk perlawanan Afghanistan.

Bin Laden kemudian kembali ke Saudi untuk bekerja di perusahaan konstruksi keluarga. Dia mendukung kelompok oposisi Negeri Minyak yang menentang monarki Saudi yakni keluarga Fahd.

Lihat Juga :
Israel-Hamas Diam-diam Negosiasi soal Gencatan Senjata

Aksinya ini pun membuat Saudi murka hingga akhirnya mencabut kewarganegaraan bin Laden tiga tahun usai dia pergi ke Sudan pada 1991. Segala asetnya pun dibekukan di negara itu.

Sebagai kepala Al Qaeda, bin Laden telah menjalin aliansi dengan kelompok-kelompok serupa seperti Al Jihad di Mesir, Front Islam Nasional Sudan, Hizbullah Iran, kelompok-kelompok jihad di Yaman, Somalia, hingga Arab Saudi, menurut pemerintah AS.

Al Qaeda juga memiliki hubungan dengan Kelompok Islam yang dipimpin pada satu waktu oleh Omar Abdel Rahman, ulama Mesir yang menjalani hukuman seumur hidup.

AS menuding bahwa sejak 1992, bin Laden dan anggota Al Qaeda lainnya menargetkan pasukan militer AS di Saudi dan Yaman dan mereka yang ditempatkan di Horn of Africa.