ai doel sumbang chord,jasabet login,ai doel sumbang chord

Jakarta, CNBC Indonesia- Saham emiten perbankan Grup Panin yakni PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Senin (2/9/2024), di tengah isu akuisisi yang kembali hangat belakangan ini.

Per pukul 11:30 WIB, saham PNBN terpantau melonjak 5,71% ke posisi harga Rp 1.480/unit. Saham PNBN pada sesi I hari ini bergerak di rentang harga Rp 1.400 - Rp 1.530 per unit.

Baca: Asing Saling Sikut Berebut Masuk, RI Dapat Durian Runtuh Rp 80 Triliun

Saham PNBN sudah ditransaksikan sebanyak 1.701 kali dengan volume sebesar 15,04 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 22,3 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 35,64 triliun.

Hingga pukul 11:30 WIB, di order offer atau jual, terdapat 2.129 lot antrean di harga Rp 1.520/unit, di mana pada harga ini juga menjadi antrean jual terbanyak pada sesi I hari ini.

Sedangkan di order bid atau beli, di harga Rp 1.440/unit menjadi antrean beli terbanyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 9.915 lot atau sekitar Rp 1,4 miliar.

Saham PNBN kembali bergairah di tengah isu akuisisi yang kembali mencuat belakangan ini. Isu divestasi saham di PT Bank Panin Tbk (PNBN) kembali bergulir. Kali ini melibatkan grup perbankan asal Malaysia, PT Maybank Indonesia Tbk (BNII).

Berdasarkan kabar pasar, Maybank disebut dalam upaya ekspansi bisnis di Indonesia, satu di antaranya dengan pertumbuhan anorganik. Bank Panin menjadi satu entitas yang diincar.

Namun, Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan tidak pernah mendengar mengenai informasi tersebut.

"Saya kok tidak pernah mendengar informasi tersebut ya," katanya, Kamis (29/8/2024).

Sebagai informasi, kabar akuisisi Bank Panin telah bergulir sejak lama. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bahkan sempat disebut berminat masuk ke dalam bank milik Mu'min Ali Gunawan tersebut.

Akan tetapi kemudian, Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja membantah kabar tersebut. Kala itu, BCA memang memiliki rencana tumbuh secara anorganik, tetapi hanya mengincar bank skala kecil.

Belakangan, BCA mengumumkan akuisisi PT Bank Royal Indonesia yang pada saat itu memiliki modal inti kurang dari Rp 1 triliun.

Lalu bank asal Jepang Mizuhojuga sempat masuk dalam bursamembeli saham Bank Panin. Namun akhirnya,kabar tersebut juga menguap.

Terakhir sebelum Maybank, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG)danSumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) disebut bersaing memperebutkan saham Bank Panin. Kedua entitas Jepang tersebut telah memiliki bank menengah atas di Indonesia, yakni Bank Danamon(BDMN) dan Bank BTPN(BTPN).

Adapun kabarpenjualan saham PNBNbermula seiring denganANZyang mengungkapkan rencana divestasi sahamnya di Bank Panin untuk memenuhi ketentuan single presence policy(SPP) dari Bank Indonesia (BI).

Seperti diketahui, ANZ juga memiliki 99% saham PT Bank ANZ Indonesia kala itu. Namun kemudian aturan tersebut telah direvisi pemegang saham pengendali boleh memiliki satu bank atau lebih.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: Cukai Rokok Batal Naik, Simak Pergerakan Saham Emitennya!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Laba Bank Panin (PNBN) Tumbuh 16,57% Kuartal I/2024, Ini Penyebabnya

---