Mahkamah Kejahatan Internasional (International Criminal Court/ICC) disebut-sebut akan merilis surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu karena dugaan kejahatan perang di Gaza.

Menanggapi kabar itu, Netanyahu meminta bantuan Amerika Serikat untuk mencegah ICC mengeluarkan surat penangkapan.

Lihat Juga : Negara G7 Bantu AS Upayakan Jegal ICC soal Surat Penangkapan Netanyahu

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur eksekutif Human Rights Watch, Kenneth Roth, menduga Kepala Jaksa ICC Karim Khan mungkin menargetkan Netanyahu karena "sengaja membuat warga Gaza kelaparan", apalagi Israel menolak tim ICC memasuki wilayah di Palestina itu.

Namun, Khan juga perlu penyelidikan lebih lanjut jika ingin menunjukkan kemungkinan kejahatan perang Israel yang lain.

Lihat Juga : 5 Petinggi Negara yang Diburu Mahkamah ICC, Siapa Saja?

Dalam artikel opini berjudul "What will happen if the ICC charges Netanyahu with war crimes?yang dirilis The Guardian, Roth mengatakan Khan bisa memulai tuduhan-tuduhannya soal Gaza, sebelum beralih ke tudingan yang lebih kompleks.

Khan sempat mengatakan warga di Gaza harus punya akses ke makanan pokok, air, dan pasokan medis yang diperlukan sesegera mungkin.

Selama agresi, Israel mengizinkan makanan masuk dengan jumlah yang terbatas untuk mencegah kematian meluas. Namun, banyak pihak menilai pasokan ini tak cukup mencegah kelaparan di Gaza.

Israel mengklaim pembatasan itu dilakukan agar bantuan tak disalahgunakan Hamas. Mereka melarang barang seperti tabung oksigen, alat bedah, kateter jantung, hingga mesin rontgen masuk ke Gaza.

Kembali ke soal topik kelaparan, ratusan ribu orang di Gaza utara rata-rata hanya menerima 245 kalori sehari, sekitar sepersepuluh dari kebutuhan normal. Setidaknya 28 anak di bawah usia 12 tahun dilaporkan meninggal karena kekurangan gizi pada 17 April.

"Pihak berwenang Israel telah menyalahkan siapa pun kecuali diri mereka sendiri atas kekurangan ini, namun bukti-buktinya terutama mengarah pada pemerintahan Netanyahu," ujar Roth.

Lihat Juga : Tentang Uzbekistan, Apa Agama dan Ras-Etnis Mayoritas di Sana?

Apa yang dilakukan Netanyahu dan Israel?

Sebelum ICC benar-benar mengeluarkan surat penangkapan, Netanyahu sudah mulai menawarkan pembelaan.

Dalam unggahan di X, PM Israel itu mengatakan Israel tak akan menerima upaya apa pun dari ICC untuk melemahkan hak membela diri negara tersebut.

"Itu tidak masuk akal. Tuduhan ICC tidak ada hubungannya dengan hak pembelaan diri Israel," kata Roth.

Dia lalu berujar, "Sebaliknya, mereka akan fokus dengan cara yang dipilih pemerintahan Netanyahu dalam menerapkan pertahanan - dengan tidak hanya menargetkan Hamas tetapi juga melakukan kejahatan perang terhadap warga sipil."

Dengan asumsi bahwa kelaparan adalah fokus ICC, Roth menduga Netanyahu mungkin mencatat dalam beberapa pekan terakhir, Israel mengizinkan lebih banyak bantuan masuk Gaza.

Sejak pemboman terhadap staf World Central Kitchen pada 1 April, Netanyahu bersumpah membuka perbatasan tambahan dan mengizinkan lebih banyak bantuan masuk.

Hari-hari setelah itu, bantuan kemanusiaan memang memang meningkat tetapi belum mencukupi kebutuhan warga Gaza.

Selain itu, Roth juga mencatat pemerintah Israel mungkin berpendapat negara mereka punya sistem hukum yang berkembang dengan baik dan dapat mengadili penjahat perang.

Berdasarkan prinsip saling melengkapi, pengadilan pidana internasional seharusnya tunduk pada upaya peradilan nasional.

"Namun Israel tidak memiliki sejarah mengadili pejabat senior atas kejahatan perang, dan tidak ada kasus yang diajukan terkait strategi kelaparan Netanyahu di Gaza," ungkap Roth.

Lihat Juga : Menteri Israel 'Ngoceh' Minta Bunuh Semua Tahanan dari Palestina

Pemerintah Israel, lanjut dia, pasti akan berpendapat bahwa karena tidak pernah bergabung dengan ICC maka para pejabat Israel tidak boleh dituntut.

Namun Statuta Roma yang membentuk ICC memberikan yurisdiksi terhadap warga negara dari negara yang bergabung dan menindak kejahatan yang dilakukan di wilayah negara anggota ICC.

Palestina telah bergabung dengan pengadilan tersebut sehingga memberi ICC yurisdiksi atas kejahatan di wilayah Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza

"Hal ini masuk akal karena mengatasi kejahatan di wilayah suatu negara merupakan ciri utama kedaulatan," kata Roth.

Apakah tuduhan kejahatan perang bisa membawa perubahan?

Pemerintah Israel tidak akan menyerahkan Netanyahu atau para wakilnya untuk diadili. Namun perjalanan mereka bisa menjadi terbatas, apalagi sejumlah negara Eropa bergabung dengan ICC.

Roth menilai Eropa dan sebagian besar negara-negara lain mungkin mengambil jarak terhadap orang-orang yang didakwa tanpa mengambil risiko ditangkap.

"Hal ini juga akan mempersulit Washington dan London untuk berpura-pura bahwa mempersenjatai militer Israel tidak berkontribusi terhadap kejahatan perang," ujar dia.

Lihat Juga : ICC Disebut Akan Rilis Perintah Tangkap Bos Hamas Selain Netanyahu

Selain itu, dakwaan tahap awal akan menjadi ancaman yang lebih besar. Netanyahu harus mempertimbangkan lagi invasi ke kota Rafah yang berpotensi menyebabkan lebih banyak warga sipil meninggal.

Kondisi itu, kata Roth, akan mendorong Khan meningkatkan penyelidikan atas serangan Israel yang tampaknya tak pandang bulu dan tak proporsional ke warga.

"Dengan demikian, ICC bisa memenuhi potensinya tidak hanya untuk memberikan keadilan retrospektif, tetapi juga untuk mencegah kejahatan perang di masa depan," ungkap dia.